Perusahaan Umum Bulog Sub Divre Bojonegoro mempertimbangkan stok bahan pokok aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Ketersediaan stok beras dan gula aman untuk Idul Adha bulan depan,” kata Pimpinan Cabang Bulog Cabang Bojonegoro Ferdian D. Atmaja di Bojonegoro, Selasa (28/5/2024), diberitakan dari Antara. Ia menjelaskan, berhubungan stok beras sampai ketika ini masih ada 13 ribu ton. Jumlah hal yang demikian, kata ia, mampu mencukupi 3,5 bulan ke depan untuk tiga kabupaten, merupakan Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

Meski, sampai akhir tahun 2024 masih terdapat kuota lagi 15 ribu ton. “Sebab kebutuhan beras di tiga kabupaten per bulan sekitar 3.500 ton beras,” ucapnya.

Sementara itu, stok gula masih terdapat 22 ton dan bulan spaceman depan akan ada pengiriman lagi 75 ton. Sebab, lanjut ia, selama setahun PO Bulog Cabang Bojonegoro menempuh 1.500 ton gula.

Untuk stok minyak goreng rata-rata tinggal 6.000 liter, lalu jagung CJP (Cadangan Jagung Pemerintah) masih ada 60 ton.

Mengenai harga, Ferdian menuturkan bahwa harga beras SPHP Rp11 ribu per kilogram dari gudang HET Rp12.500 per kilogram.

Kemudian harga gula Rp16.500 per kilogram, minyak goreng premium Rp16.500 per liter dan harga jagung CJP belum ada rilis resminya karena masih menunggu BAPPANAS.

Pertanian Jatim Barat Belum Panen
Ditambahkannya, meski stok bahan pokok aman, namun Bulog Bojonegoro konsisten mewaspadai ketersediaan beras karena Jatim kawasan barat belum ada yang panen.

“Hari ini harga pemerintah masih berkompetisi tak terlalu jauh,” tutur ia.

Selama ini untuk mencukupi persediaan stok di Bulog Bojonegoro mengandalkan hasil panen di tiga kabupaten, merupakan Bojonegoro, Tuban serta Lamongan.

“Stok 70 persen dari kawasan sendiri. Sisa kekurangannya diambil dari Kabupaten Ngawi, Mojokerto, Kediri (Jawa Timuur), serta Blora dan Sragen (Jawa Tengah),” kata Ferdian.